Konsep Web Semantik

Sekarang ini, informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan adanya internet, cara untuk mendapatka informasi pun semakin mudah. Namun bukan berarti tidak menemui kendala apapun. Dengan meningkatnya pengguna internet, mengakibatkan semakin banyak informasi yang dapat diakses. Namun informasi tersebut, tidak semua diperlukan oleh seorang pencari informasi.

Sehingga butuh waktu yang tidak singkat untuk mencari informasi dari kumpulan informasi yang sangat beragam diinternet. Untuk itu dibutuhkan mekanisme untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat di Internet. Salah satunya adalah dengan web semantic.

Web semantic merupakan pengembangan dari generasi web sebelumnya.  Web generasi ke tiga disebut-sebut telah memiliki kemampuan web semantic. Istilah web semantic pertama kali digunakan oleh Tim Berners-Lee di tahun 2001.

Dengan web semantic, data dengan format HTML dapat diubah menhadi format yang dapat dimengerti oleh mesin sehingga mesin dapat melakukan pengumpulan informasi dan memahami hubungan antar informasi.  Hal ini karena web semantic menggunakan Extensible Markup Language(XML), Resource Description Framework(RDF) dan Ontology Web Language(OWL ).

Web semantic memang dapat memahami bahasa manusia melalui masukkan, namun web semantic bukanlah system artificial intelligent(AI). Karena web semantic  memahami bahasa manusia yang sudah di tentukan sebelumnya(well-defined problems), dan akan melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pula(well-defined operators), begitu juga dengan pemakaian data juga sudah ditentukan(well-defined data). Sehingga masukkan yang tidak dikenali oleh well-defined data web semantic tidak dapat memproses hal tersebut.

Di bawah ini merupakan gambar yang mengilustrasikan arsitektur web semantic.

arsitektur web semantik

Dari gambar tersebut, teknologi yang digunakan untuk membangun web semantic terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan Unicode dan URI yang digunakan untuk memastikan digunakannya set karakter internasional  dan menyediakan sarana untuk mengidentifikasi suatu objek dalam web semantic.

Lapisan XML dengan definisi skema namespace untuk mengintegrasikan definsi web semantic dengan standar berbasis XML lainnya. RDF dan RDFschema untuk membuat pernyataan tentang objek dengan URI dan memutuskan apakah kosakata tersebut dapat digunakan sebagai URI.

Lapisan ontology mendukung evolusi sumber daya karena dapat menentukan hubungan  konsep-konsep yang berbeda. Lapisan Digital Signature digunakan untuk mendeteksi perubahan pada dokumen.  Lapisan Logic memungkinkan penulisan aturan. Lapisan Proof mengeksekusi aturan tersebut dan mengevaluasi bersama dengan lapisan Trust untuk mempercayai bukti yang diberikan aplikasi.

Salah satu contoh web semantic  adalah igoogle yang dapat diakses di http://www.google.com/ig. Sebelum masuk ke web semantic igoogle user biasanya diminta untuk mengisi lokasi sebelum kita masuk ke home pagenya. Oleh karenanya mungkin yang ditampilkan halaman beranda akan berbeda antara user satu dengan yang lain, tergantung masukan yang diberikan user. Ini adalah tampilan beranda dari igoogle.

igoogle

Fitur-fitur yng dimiliki igoogle diantaranya jam dan tanggal yang sama dengan system, informasi cuaca, list artikel terbaru, teknologi-teknologi milik google seperti search engine, gmail, google docs, dll, dan link ke website ternama. Dengan demikian menggunakan web semantic, mencari informasi diinternet pun akan lebih cepat dan mudah.
Sekian tulisan singkat mengenai web semantik, mudah-mudahan dapat berguna bagi pembaca.
Baca juga cari uang lewat ekioskucom  dan  Cari Uang Lewat Ekiosku.com

Sumber Artikel:
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/969/1/10107946.pdf
http://ilmuweb.net/semantic-web/web-semantik/
tanggal akses 28 Juni 2013

 

Berbagi itu indah

Previous
Next Post »
0 Komentar