Fauzi Online kali ini melanjutkan postingan kembali mengenai fenomena Humor seperti
Programmer Suka Humor Juga Perkembangan perilaku tertawa dan humor telah menjadi teka-teki sejak waktu yang sudah sangat lama. Legare mengatakan, beberapa ahli telah mencoba menjelaskan asal mula tawa dan humor melalui berbagai mekanisme evolusioner, di antaranya seleksi seksual, sosialisasi, dan penularan emosi. "Mulanya terbatas pada permainan fisik atau sosial, perilaku tawa yang santai (Duchenne laughter) diperluas pada area ide, yang kemudian membuka jalan pada perkembangan
candaan verbal," jelasnya.
|
Perkembangan Perilaku Humor Sumber Gambar (http://google.co.id) |
Legare berpendapat, kecakapan seseorang dalam bercanda dipengaruhi oleh seleksi seksual. Ekspresi dalam canda juga berfungsi selama proses evolusi manusia sebagai indikator kecocokan. Sekali terkembang, candaan verbal secara bertahap semakin bertambah kompleks dan mutakhir, yang menggambarkan keragaman budaya yang luar biasa yang terjadi saat ini.
"Etnologi menginformasikan pada kita bahwa ejekan, pernyataan yang berlebihan, dan ironi mungkin bentuk-bentuk candaan yang paling tua karena mereka bersifat universal. Di lain sisi, candaan berdasarkan kemampuan berbahasa seperti candaan berdasar fonologi, leksikal, dan ambiguitas sintaksis, hanya dilakukan oleh masyarakat yang mampu menulis yang tentu saja dilakukan masyarakat yang lebih modern. Hal yang sama juga terjadi pada candaan yang absurd, yang dibuktikan oleh kebetulan-kebetulan dalam budaya mereka," tandasnya.
0 Komentar